|
||||
|
Keputusan untuk menghadiahkan even ini kepada Jerman dianggap kontroversial karena banyak yang awalnya memperkirakan bahwa Piala Dunia ini akan diselenggarakan di Afrika (kemungkinan Afrika Selatan). Sejak pengumuman keputusannya dikeluarkan, FIFA telah menyatakan bahwa ia akan merotasikan tuan rumah Piala Dunia antara anggota-anggota konfederasi anggotanya. *** Ya, Piala Dunia ke-18 akan berlangsung pada tahun 2006. Rasa-rasa yang diungkap di atas adalah cermin jika kita menyaksikan sebuah pertandingan sepakbola. Bisa kagum, terkejut, bisa juga menangis tersedu-sedu, berduka karena tim kesayangan kita kalah. Kata orang, sepakbola adalah bahasa universal. Semua orang, dari tukang becak sampai Presiden, bisa ngomong soal sepakbola. Asal orangnya pun dari berbagai ras. Ada dari kulit putih, hitam, sawo matang, bermata belo, sipit, berambut pirang, hitam, lurus, ikal, keriting, orang dari hantu blao pun sah-sah saja nonton atau ngomong soal sepakbola. Puncak ketegangan akan terjadi pada 10 Juli 2006 di Berlin, ibu kota Jerman. Saat itu akan terjadi partai final. Puncak itu merupakan rangkaian dari babak kualifikasi zona yang dilakukan di seluruh dunia, hingga babak penyisihan yang diikuti oleh 32 tim dan akan digelar di 12 kota Jerman, 9 Juni-10 Juli. Undiannya sendiri sudah dilakukan di Leipzig, 9 Desember lalu. Bagaimana dengan jago Anda? Dapat grup empuk atau keras? Sebenarnya tim-tim unggulan dan pasti di antaranya adalah jago-jago Anda terpencar dan tidak ada yang berbenturan terlalu keras di grup. Ada memang yang lumayan berat persaingannya, misalnya Inggris di grup B. The Three Lions ini berada satu grup dengan Paraguay, Swedia, dan Trinidad-Tobago. Lawan yang patut diperhitungkan oleh tim asuhan pelatih Sven Goran-Eriksson adalah Paraguay dan Swedia. Persaingan paling keras akan terjadi di grup E, antara Italia, Ghana, Amerika Serikat, dan Republik Ceska. Kecuali Italia, penghuni di sini merata kekuatannya. Italia dan Ceska memang difavoritkan, tapi Ghana dan AS bukan tak mungkin menyingkirkan mereka. Unggulan lain Argentina, kalau saja berhasil mengatasi Belanda, rasanya akan mudah ke babak berikut. Di grup C ini ada pula Pantai Gading dan Serbia-Montenegro. Begitu pula dengan tuan rumah Jerman, tampaknya akan mampu mengungguli Kosta Rika, Polandia, dan Ekuador untuk lolos ke babak kedua. Masuk dalam analisa ini adalah Meksiko dan Portugal di grup D, Brasil dan Krosia di grup F, Prancis dan Swiss di grup G, dan Spanyol-Ukraina di grup H. Pertempuran baru dimulai pada 24 Juni, saat babak kedua dimulai. Kalau sesuai skenario, maka 16 negara terbaik dunia akan memburu gelar juara. ***
Begitu pula dengan Yunani, juara Piala Eropa 2004. Walau resmi memegang “sabuk” juara Eropa, tapi kemampuan mereka banyak yang menganggap jauh di bawah Belanda, Inggris, maupun Spanyol umpamanya. Sihir Piala Dunia akan berlanjut bukan hanya karena negara-negara peserta, tapi juga skuad mereka. Bintang-bintang top bakal beraksi. Wajah-wajah akrab akan tampil di lapangan. Lebih mempesona, karena sebagian dari mereka adalah pemain muda dan bertampang “macho”. Untuk Indonesia, kita akan dibuai oleh tampilan mereka karena stasiun televisi SCTV akan menyiarkan seluruh pertandingan. Sejak dua tahun lalu, SCTV sudah memproklamirkan diri sebagai satu-satunya stasiun televisi di Indonesia yang menyiarkan Piala Dunia 2006. Persaingan merebut hak siar ini juga tak kalah sengit. Uang di atas segala-segalanya. Hukum ekonomi pun berlaku di sini. Siapa paling tinggi penawaran, dialah yang dapat. Inilah untuk pertama kali stasiun televisi memonopoli hak siar Piala Dunia di Indonesia. Artinya apa? Piala Dunia sudah menyihir pelaku televisi. Karena memang dari pengalaman, keuntungan besar bakal diraih stasiun yang menyiarkan Piala Dunia. Siap-siap saja SCTV menanggok rejeki besar! Di media cetak Indonesia, sihir terjadi bukan karena pembelian hak siar, melainkan pada perolehan ID Card. Sepanjang sejarahnya, dari ratusan media cetak di Tanah Air FIFA hanya memberikan 6 ID. Jatah itu diatur oleh federasi setempat (di Indonesia adalah PSSI). BOLA termasuk langganan penerima tanda itu dari PSSI. Pada Piala Dunia 1998 di Prancis saya termasuk beruntung, karena mendapat ID langsung dari FIFA. Di lapangan maupun di luar, gerak media dalam mengejar berita termasuk menarik dilihat. Mereka cepat, tanggap, gesit, dan tidak mengenal lelah. Bisa dibayangkan kalau yang melakukan pemburuan berita
untuk disiarkan atau dilaporkan ke negara masing-masing itu adalah ribuan
wartawan dan kameramen. Bukan hanya ratusan juta orang yang akan menikmati
sajian itu, tapi sudah miliaran orang. Apalagi negara-negara besar penduduknya,
seperti Cina, Brasil, dan Indonesia termasuk penikmat sepakbola yang
fanatik. Masyarakat Amerika Serikat juga sudah mulai mengidentikan kegilaannya
menonton basket dengan sepakbola. Belum ada yang menghitung secara pasti berapa besar perputaran uang di dalam Piala Dunia. Perputaran dari iklan, tiket pertandingan maupun tiket pesawat, kereta api, dan bus, sponsor, jual beli makanan-minuman, sewa hotel dan penginapan lainnya, dan banyak lagi. Dipastikan sangat besar sumbangan Piala Dunia kepada kehidupan masyarakat dunia. ***
Begitu pula dengan peristiwa lain di luar olahraga, seperti penyerahan Oscar di film, AMI Award di musik, atau pemilihan “Miss World dan Miss Universe”, kalah animo dibandingkan World Cup. Sayang memang, di Indonesia industri Piala Dunia baru dirasakan oleh media massa. Sepakbola Indonesia sendiri belum memanfaatkan siaran maupun liputan para wartawan untuk meningkatkan kualitas tim. Yang ada, prestasi sepakbola kita makin merosot. Angan-angan agar tim kita bisa beraksi di putaran final Piala Dunia pun makin jauh. Ada cerita aneh tapi nyata. Saking terkena sihir Piala Dunia, seorang anggota DPR sempat protes mempertanyakan kenapa Indonesia tak bisa ikut ke Piala Dunia 2002 lalu. “Jepang dan Korea Selatan kan negara Asia. Kenapa tak bisa mengikutkan tim kita ke sana? PSSI juga begitu, tidak ada semangat Asia-nya. Mumpung Piala Dunia berlangsung di Asia,” ujar si anggota di sela-sela pelaksanaan Piala Dunia 2002 yang berlangsung di dua negara Asia, Jepang-Korea. Waduh, jangan sampai ada lagi akh wakil kita di DPR
bersuara seperti itu menjelang dan saat Piala Dunia 2006 berlangsung
nanti. Sebab, kalau dijelaskan akan panjang, seperti kita menerangkan
kepada murid sekolah Taman Kanak-Kanak. Willkommen Fusball-Weltmeisterschaft 2006, Die Welt
zu Gast be Freunden. Kata peramal, tahun 2006 yang bersio anjing ini melahirkan keberuntungan yang besar. Kawan, kejarlah keberuntungan itu!
|